in

Golkar gelar aksi di Pekanbaru minta Musda diambil Alih Provinsi .

Golkar gelar aksi di Pekanbaru minta Musda diambil Alih Provinsi .

Ket,poto: sejumlah Pengurus Kecamatan dan Kelurahan partai Golkar gelar aksi di Pekanbaru minta Musda diambil Alih Provinsi Minggu (23/8/2020).

Pekanbaru,riau oposisi.com.

Sejumlah massa yang mengatasnamakan pengurus Kelurahan dan Pengurus Kecamatan Partai Golkar di Pekanbaru, melakukan aksi damai.

Aksi tersebut menyampaikan pernyataan sikap, untuk meminta pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) X Pekanbaru diambil alih pengurus DPD I Golkar Provinsi Minggu (23/8/2020) di tugu Bambu kuning Pekanbaru.

Puluhan massa ini sempat membentangkan sejumlah kertas bertuliskan permintaan Musda diambil alih pengurus Provinsi.

Kemudian meminta panitia musda untuk tidak melakukan sewenang-wenang kepada peserta Musda.

Ketua Pengurus Kecamatan Tampan Ezil Fahman sebagai koordinator aksi tersebut menyampaikan pihaknya ingin Musda tersebut diambil alih oleh pengurus DPD I Golkar, karena dinilai pelaksanaan Musda yang direncanakan 30 Agustus 2020 tidak sehat.

“Makanya kami perwakilan Pengurus Kecamatan dan Pengurus kelurahan menyampaikan pernyataan sikap agar Musda dialihkan ke Provinsi,”ujar Ezil Fahman kepada tribunpekanbaru.com Minggu (23/8/2020).

Menanggapi aksi dari sejumlah pengurus tersebut Ketua Panitia Pengarah Musda Golkar Roni Amriel mengatakan aksi tersebut merupakan cara-cara yang tidak tepat dan tidak patuh dengan arahan ketua DPD partai Golkar provinsi Riau Syamsuar.

“Beliau (Syamsuar) sudah tegaskan kepada seluruh stakeholder di 12 kabupaten kota agar dalam pelaksnaan musda harus menjaga soliditas dan marwah partai Golkar,”ujar Roni Amriel.

Menurut Roni Amriel demo yang dilakukan sejumlah massa ini hanya untuk memecah belah kader.

“Kalau saya berpikir untuk kemajuan partai tak perlu gunakan cara-cara seperti ini, karena justru merusak citra dan marwah partai. Ada salurannya untuk menyampaikan hal-hal seperti itu,”ujar Roni.

Roni Amriel juga menambahkan jangan dipancing-pancing antara kandidat satu dengan yang lainya yang nanti berakhir saling cari-cari kesalahan dengan cara black campaign.

“Kita akan undang secara resmi pengurus kelurahan yang demo tersebut, kita akan minta penjelasan,”jelas Roni Amriel.

Harusnya lanjut Roni Amriel, di masa-masa seperti ini semua kader saling menjaga kondisi bagaimana musda bisa berjalan secara baik sesuai dengan amanah yang partai berikan.

“Jangan gunakan cara-cara politik rendahan untuk merusak citra partai. Ini kompetisi internal, jadi gunakan saluran-saluran yang tepat untuk mengimplementasikan amanah partai,”ujar Roni Amriel. RO/003/tbn

About Post Author

Written by Riauoposisi

Tinggalkan Balasan

Reskrim Polsekta Kota Pinang Berhasil Ringkus 2 Pemuda dan Puluhan Pill Ekstasi.

Empat Orang Sekeluarga Dibantai Hingga Tewas, Begini Kronologisnya.